Purbaya Bongkar Kinerja BI: Perry Warjiyo Cs Dinilai Gagal Bantu Pemulihan Ekonomi

Purbaya Bongkar Kinerja BI: Perry Warjiyo Cs Dinilai Gagal Bantu Pemulihan Ekonomi


Ekonom senior Purbaya Yudhi Sadewa mengkritik keras kinerja Bank Indonesia (BI) di bawah kepemimpinan Gubernur Perry Warjiyo dan jajaran direksi, terkait upaya mendukung pemulihan ekonomi nasional. Menurut Purbaya, sejumlah kebijakan moneter yang diterapkan selama beberapa tahun terakhir belum mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara optimal, apalagi membantu sektor riil terdampak pandemi.

Kritik Terhadap Kebijakan BI

Dalam pernyataan resminya, Purbaya menyoroti beberapa hal yang menurutnya menjadi kelemahan BI:

  • Suku bunga acuan terlalu tinggi sehingga membatasi akses kredit bagi UMKM dan sektor produktif.

  • Likuiditas bank masih terbatas meskipun ada stimulus, sehingga dampak pada ekonomi nyata tidak signifikan.

  • Pengendalian inflasi berjalan lambat, membuat daya beli masyarakat rendah.

“Bank Indonesia seharusnya lebih agresif dalam menurunkan suku bunga dan mendorong kredit sektor riil, bukan sekadar menjaga stabilitas moneter,” tegas Purbaya.

Dampak Terhadap Ekonomi Nasional

Purbaya menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi yang stagnan, inflasi tinggi, dan tekanan pada sektor UMKM merupakan bukti bahwa kebijakan BI selama ini belum cukup proaktif. “Seharusnya ada keseimbangan antara stabilitas moneter dan stimulus pertumbuhan,” ujarnya.

Selain itu, ia menekankan perlunya koordinasi lebih erat antara BI, Kementerian Keuangan, dan pemerintah daerah untuk memastikan stimulus moneter benar-benar sampai ke sektor-sektor yang terdampak paling parah.

Respons Publik dan Pengamat

Komentar Purbaya memicu perdebatan di kalangan ekonom dan pengamat pasar. Sebagian mendukung kritiknya sebagai evaluasi penting bagi otoritas moneter, sementara sebagian lain menilai kondisi global dan domestik saat ini juga membatasi ruang gerak BI.

Namun, kritik ini mempertegas harapan publik agar Bank Indonesia lebih proaktif, transparan, dan terukur dalam mengambil kebijakan yang menyentuh kesejahteraan masyarakat secara langsung.

Harapan ke Depan

Purbaya menegaskan, BI perlu menyesuaikan strategi moneter dengan kondisi nyata di lapangan, fokus pada pemulihan sektor produktif, dan lebih fleksibel dalam menghadapi tekanan global. Ia menekankan bahwa keberhasilan pemulihan ekonomi tidak hanya tergantung pada kebijakan fiskal, tetapi juga pada efektivitas kebijakan moneter yang bisa menjangkau masyarakat luas.

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.