Hujan Seharian Picu Banjir Bandang dan Kerusakan di Padang: 12 Warga Meninggal, Ribuan Terdampak
Hujan deras yang mengguyur Kota Padang, Sumatera Barat, sepanjang Kamis (27/11), memicu serangkaian bencana hidrometeorologi basah di berbagai titik. BPBD Kota Padang bersama BPBD Provinsi Sumbar, dinas terkait, serta unsur TNI–Polri bergerak cepat melakukan penanganan darurat sejak dini hari.
Banjir Bandang Terjang Lubuk Minturun
Banjir bandang dengan debit air besar menghantam permukiman warga di bantaran Sungai Minturun pada sekitar pukul 04.00 WIB. Material kayu, lumpur, dan puing terbawa arus deras, merusak rumah-rumah warga di kawasan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah.
Empat warga dilaporkan meninggal dunia akibat terjangan banjir tersebut. Sejumlah rumah mengalami kerusakan parah setelah diterjang arus dan material longsoran.
Jembatan Putus di Koto Luar
Di Koto Luar, Kecamatan Pauh, hujan lebat menyebabkan jembatan penghubung putus setelah struktur jembatan dihantam material hanyut yang terbawa arus banjir. Putusnya akses ini menghambat mobilitas warga dan upaya evakuasi di beberapa wilayah sekitar.
17 Kelurahan Terdampak, Longsor dan Pohon Tumbang Meluas
Data Pusdalops BPBD Provinsi Sumbar mencatat, hingga sore hari, cuaca ekstrem berdampak pada 17 kelurahan di 7 kecamatan.
Dampak yang terjadi mencakup banjir, longsor, hingga 14 titik pohon tumbang yang menutup akses jalan serta mengancam keselamatan warga.
BPBD masih melakukan pendataan lanjutan sekaligus memprioritaskan evakuasi dan pengamanan lokasi-lokasi yang berpotensi menimbulkan risiko tambahan.
Laporan Pemerintah Provinsi: 12 Warga Meninggal, 12.000 Terdampak
Dalam rapat tingkat menteri yang dilakukan secara virtual sore ini, Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, melaporkan bahwa total korban meninggal di Sumatera Barat mencapai 12 orang, sementara sekitar 12.000 jiwa terdampak cuaca ekstrem beberapa hari terakhir.
Ia menegaskan bahwa jajaran pemerintah daerah bersama TNI–Polri terus melakukan operasi penanganan darurat di berbagai lokasi yang lumpuh akibat banjir maupun longsor.
Tantangan Penanganan Darurat dan Penetapan Status
Wagub menjelaskan sejumlah kendala yang dihadapi tim di lapangan, seperti:
-
Penumpukan material banjir dan longsor
-
Gangguan akses komunikasi
-
Kerusakan infrastruktur vital yang membutuhkan perbaikan darurat
Pemerintah Provinsi Sumbar telah menetapkan status tanggap darurat, disusul beberapa kabupaten/kota yang juga terdampak. Penetapan status di wilayah lain masih menunggu proses administrasi dan kaji cepat lanjutan.