Jumlah Korban Meninggal di Agam Naik Jadi 74 Jiwa, Lima Kecamatan Paling Parah
Agam, Sumatera Barat — Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Agam terus menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan data terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam per Jumat (28/11/2025), jumlah korban meninggal naik menjadi 74 jiwa, sementara puluhan lainnya masih dinyatakan hilang atau terluka.
Lima Kecamatan Paling Parah
BPBD mencatat lima kecamatan terdampak parah, yakni:
-
Lubuk Basung
-
Ampek Angkek
-
Banuhampu
-
Tanjung Mutiara
-
Canduang
Di kelima wilayah ini, ratusan rumah terendam, akses jalan putus, dan ribuan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Infrastruktur publik, termasuk jembatan dan sekolah, juga mengalami kerusakan signifikan.
Evakuasi dan Bantuan Masih Berlangsung
Tim gabungan TNI, Polri, Basarnas, dan BPBD terus bekerja untuk mengevakuasi warga serta menyalurkan bantuan logistik. Bantuan berupa makanan siap saji, air bersih, obat-obatan, selimut, dan peralatan darurat dikirim melalui jalur darat dan udara, terutama ke desa-desa yang terisolir akibat banjir bandang dan longsor.
Sekretaris BPBD Agam, Ardiansyah, menyebut bahwa evakuasi menjadi prioritas utama, terutama bagi anak-anak, lansia, dan warga dengan kondisi medis khusus.
“Medan sulit, curah hujan tinggi, dan beberapa titik terisolir membuat proses evakuasi penuh tantangan. Namun kami terus bekerja siang-malam demi keselamatan warga,” ujarnya.
Permintaan Bantuan Tambahan
BPBD Agam mengajukan permintaan bantuan tambahan kepada pemerintah provinsi dan BNPB, termasuk alat berat, perahu karet, dan personel tambahan untuk mempercepat evakuasi di wilayah terdampak.
Masyarakat diminta tetap mengikuti arahan evakuasi dan menghindari area rawan longsor maupun banjir. Pemerintah menegaskan bahwa bantuan logistik akan terus dikirim hingga seluruh warga terdampak kembali aman.
